Kamis, 30 Oktober 2014

Trofeo Pasuruan : Pertamina MOR V Sidoarjo Jadi Jawara

Filled under:

Potongan Harian BOLA, berita tentang Trofeo Pasuruan. Harian BOLA

Untuk pertama kalinya, pertandingan sepak bola berlabel trofeo, yang diikuti tiga tim, digelar di Pasuruan. Laga yang memperebutkan "The Real Star Pasuruan Trophy" itu dimainkan di stadion R. Soedrasono, Bangil, Pasuruan, Minggu (27/4). Tiga tim, Pasuruan FC, Pasuruan All Stars, dan Juara Liga Pabrik Star League, yaitu PT Pertamina MOR V Sidoarjo, menjadi pesertanya.

Aksi tiga timyang terlibat dalam pertandingan trofeo "Real Star Match Pasuruan 2014" ini mendapat perhatian dari suporter dan penggemar sepak bola di Pasuruan. Lebih dari 3.000 penonton, yang terdiri dari suporter Sakeramania dan "Bonek Pasuruan", tampak memenuhi tribun stadion.

"Kami sudah kangen pertandingan di Kabupaten Pasuruan. Kalau bisa pertandingan seperti ini digelar rutin di Pasuruan. Kompetisi ini hiburan kami," ujar Pram, salah satu suporter Sakeramania.

"Saya senang karena sudah lama tidak ada pertandingan sepak bola yang spektakuler di Pasuruan," imbuh Fitri, Bonita Bonek Pasuruan.

Pada babak pertama, tim Pasuruan FC, yang akan berlaga di Liga Nusantara musim ini, berhasil mengalahkan tim Pasuruan All Stars dengan skor tipis 2-1. Pasuruan FC, yang lebih menguasai pertandingan, unggul lewat aksi Udin, yang memborong dua gol. Gol balasan dari Pasuruan All Stars dilesakkan oleh Andi.

Pada babak kedua, tim Pasuruan FC harus berjuang melawan PT Pertamina MOR V Sidoarjo. Meskipun mendominasi permainan, tim Pasuruan FC, yang memiliki beberapa peluang, belum mampu menjebol gawang PT Pertamina MOR V. Hingga pertandingan itu berakhir skor 0-0 tetap tak berubah.

Sementara pada babak ketiga, PT Pertamina MOR V Sidoarjo, yang berhadapan dengan Pasuruan All Stars, unggul 2-1. Kondisi ini membuat adu penalti harus dilakukan untuk memastikan siapa tim yang berhak atas gelar "The Real Star Pasuruan 2014".

Dalam adu penalti itu, kelima algojo PT Pertamina MOR V, masing-masing Joko, Fiqih, Fajar, Aji berhasil melaksanakan tugas mengeksekusi penalti. Sedangkan dari tim Pasuruan FC hanya Dedi, Udin, dan Jamal yang berhasil menyarangkan bola ke gawang PT Pertamina MOR V. Satu tendangan penalti yang dilakukan Salim berhasil ditepis kiper Ari Kurniawan.

Tim PT Pertamina MOR V Sidoarjo akhirnya keluar sebagai juara dalam "Trofeo Real Star Match Pasuruan 2014".

Sejumlah pemain mengaku puas dan bangga bisa mengikuti laga bergengsi ini. "Saya akan lebih banyak belajar untuk mengukir prestasi," ujar Tejo, Pemain Pasuruan FC. (adv)



Di tulis dari berita Harian BOLA, Sabtu-Minggu, 3-4 Mei 2014

Posted By Berita Seadanya22.49

Rabu, 15 Oktober 2014

Strategi MLS Memasarkan Tiket Musiman

Filled under:

Amerika Serikat, Negara yang terletak di Benua Amerika ini sebenarnya sepakbola belum benar-benar mengakar. Tapi usaha federasi dan pengelola liga untuk mengembangkan sepakbola tak bisa dipandang sebelah mata. Amerika Serikat pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994, dan uniknya, di edisi tersebut rekor penonton piala dunia terjadi, yakni 3.587.538 orang !. Padahal Negara ini awalnya diragukan bisa sikses menjadi tuan rumah piala dunia karena saat itu sepakbola bukanlah olahraga terpopuler di Amerika Serikat.



 Potongan koran Jawa Pos, mnampilkan gambar suasana final Piala Dunia 1994. Jawa Pos

Kini, tahun 2014, Sepakbola amerika kembali berinovasi. Semua orang tahu fans adalah “nyawa” dari sepakbola profesional. Menyadari hal itu, Liga Sepakbola Amerika (MLS) membuat langkah baru untuk merangsang kenaikan jumlah fans secara signifikan. Salah satunya adalah dengan menempatkan foto mereka di jersey yang ditempatkan pada bagian angka.

Nantinya, pemegang tiket musiman bisa memilih angka yang mereka suka dari 0 hingga 9. Tidak tanggung-tanggung, pemegang tiket pun dapat memilih di mana foto mereka akan ditempatkan, seperti memilih tempat duduk. Setelah memilih lokasi, mereka diperkenankan mengunggah foto diri.




 Ilustrasi. thecrew.com

Semua klub MLS akan menggunakan jersey spesial tersebut sepanjang bulan Januari 2015. Semua jersey, kandang, tandang, kostum ketiga, akan terpampang nomor dengan foto tersebut. Fans juga memiliki kesempatan untuk menyesuaikan jersey dengan sejumlah tambahan yang bisa mereka beli di toko resmi.

Bisa jadi tempat kampanye baru kalau ini diterapkan di Indonesia…


Daftar Pustaka :
panditfootball.com
thecrew.com
Jawa Pos, Minggu 8 Juni 2014

Posted By Berita Seadanya22.12

Minggu, 12 Oktober 2014

Dua Wilayah, Kantong Klub Menyusut

Filled under:

Arema mengalami penurunan pendapatan dari tiket. www.prediksisepakbola.info


Yakin Membludak di Babak Delapan Besar

Jakarta- Indonesia Super League (ISL) untuk kali pertama dilangsungkan dengan format dua wilayah pada musim ini. Format dua wilayah tersebut ternyata memberikan dampak yang kurang baik bagi 22 klub yang berkompetisi. Terutama, segi pemasukan penjualan tiket pertandingan.
Hampir semua klub mengalami penurunan penjualan tiket penonton daripada musim sebelumnya. Baik klub yang mempunyai basis pendukung besar maupun kecil.
Penurunan pemasukan bisa mencapai angka Rp 1 milliaran. Misalnya, Arema Cronus. Klub yang berjuluk Singo Edan itu dikenal mempunyai jumlah pendukung besar di antara semua klub-klub ISL. Namun, jika dirata-rata, pemasukan dari penjualan tiket pertandingan tetap saja menurun ketimbang tahun lalu. “Penurunannya bisa lebih dari 25 persen, ya 30 hingga 40 persen,” ujar General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo kepada Jawa Pos.
Dari 10 kali pertandingan home di Stadion Kanjuruhan, Malang, Ruddy menyebut, jumlah penonton yang hadir tidak selalu penuh. Penuhnya stadion hanya terjadi ketika Arema bertanding dengan klub-klub yang memiliki nama besar seperti Persib Bandung atau Persija Jakarta. Selebihnya, untuk kapasitas 45 ribu penonton, Stadion Kanjuruhan paling mentok hanya terisi separo.
Ruddy mengungkapkan, bila dipukul rata, penurunan pemasukan dari penjualan tiket penonton dalam sekali pertandingan bisa menghasilkan kerugian Rp 100 hingga 200 juta. “Dari situ, kalau dikalikan 10 pertandingan kandang, ya jumlahnya bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” jelasnya.
Setali tiga uang, Persib yang selalu konstan mengeruk pemasukan dari penjualan tiket penonton pun sedikit goyah di musim ini. Budi Bram Rachman, ketua panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib, menuturkan, penurunan jumlah penonton yang disesuaikan dengan tiket yang terjual bisa dipersentase 30 persen.
Walau tidak bersedia menyebutkan berapa penurunannya, dia menebut, pemasukan panpel sangat jauh dari harapan. “Bahkan, pertandingan dengan jumlah pemasukan terburuk hanya disaksikan sekitar 6 ribu penonton. Hal yang mungkin tidak pernah kami alami di tahun-tahun sebelumnya,” kata pria yang memiliki brewok itu.
Hanya, untuk babak delapan besar nanti, Budi Bram optimistis bakal ada perbaikan untuk penjualan tiket penonton. Apalagi, pada babak itu, dua kali laga sudah pasti dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Bentrokan derby Bandung antara Persib dangan Pelita Bandung Raya (PBR) diprediksi ikut menggenjot pemasukan.
Di sisi lain, PT LIga Indonesia (PT LI) selaku operator yang menaungi kompetisi ISL sudah bisa memprediksi penurunan pemasukan dari penjualan tiket penonton tersebut. CEO PT LI Joko Driyono menjelaskan, penurunan jumlah penonton itu disebabkan tereduksinya jumlah pertandingan. Yakni, 306 match menjadi 220 match (di luar babak delapan besar, semifinal, dan final).
Kalau untuk animo, Joko memprediksi tidak akan berubah. Sementara itu, untuk penurunan pemasukan, Joko menyerahkan sepenuhnya ke masing-masing klub. (ren/c23/ko)

Berikut sedikit tampilan pendapatn tiket, yang dikutip dari Jawa pos (klik pada gambar untuk memperbesar) :

Di tulis dari berita Jawa Pos, Minggu, 14 September 2014

Posted By Berita Seadanya20.25